Jumat, 09 November 2012

Survei Hutan Rakyat Ciamis

putrinidya

Berawal dari ruang pojok di departemen dimana saya berkuliah. Saya senang mojok disana baik selepas kuliah maupun dikala suntuk dan galau melanda. Awalnya saya tau tempat ini dari kawan saya yang senang main kesana. Entah ada apa di dalamnya. Ternyata banyak kawan-kawan disana. Bukan hanya mahasiswa, tapi juga alumni dan dosen senang mojok disana untuk berdiskusi.

Mereka sering menyebutnya sebagai forum diskusi, yah memang didalamnya selalu ada diskusi-diskusi ringan seputar kehutanan dan kehidupan. Ada rasa nyaman disana yang membuat saya senang berlama-lama disana hanya untuk mendengarkan kawan-kawan berceloteh. Diskusi pun semakin seru bila om-om alumni dan dosen mulai datang kesana. Bukan hanya pengetahuan yang kami dapat tapi juga makan gratis.

Diskusi ini bukan cuma sekedar kumpul-kumpul tapi ada kegiatan rutin yang dilakukan. Kamisan yang dilaksanakan setiap hari kamis dan Setonan yang dilaksanakan setiap hari Sabtu. Topik-topik yang dibawakan pun beraneka ragam, sesuai isu kehutanan yang sedang hot. Kebetulan saat itu, isu yang sedang hangat adalah hutan rakyat. Kawan-kawan tertarik membahas mengenai hutan rakyat. Sungguh kebetulan pula saat itu saya sedang akan meneliti hutan rakyat sebagai bahan tugas akhir saya.

Langsung saja saya ikut membaur membicarakan hutan rakyat. Hutan rakyat menurut UU Kehutanan No. 41 Tahun 1999 adalah hutan yang berada pada tanah dibebani hak atas tanah. Selanjutnya banyak pertanyaan muncul dari benak kami, Bagaimana sistem pengelolaannya? Seperti apa bentuk/tipe pengelolaannya? Apa motivasi petani mengusahakan hutan rakyat? Bagaimana mekanisme pemasarannya? dan masih banyak pertanyaan lainnnya.

Sampai akhirnya, kami diutus untuk melakukan survei hutan rakyat di Jawa Barat. Beberapa diantaranya disebar di Ciamis dan Garut. Kami dibagi ke dalam beberapa grup. 1 grup terdiri dari 2 orang. Adapun survei yang kami lakukan yaitu pengambilan sampel, baik jumlah tegakan, TT, TBC, dan DBH, sertai data sosial. Data sosial kami ambil melalui wawancara setiap petani pemilik lahan, ketua kelompok tani, kades, dan kepala camat.

Berbagai hasil dan pengalaman kami dapat dari kegiatan ini. Kebetulan saya mendapat tugas di daerah Ciamis. Sistem hutan rakyat di Ciamis berpola agroforestry dimana bukan hanya jenis tanaman kehutanan saja yang ditanam melainkan juga jenis tanaman pertanian seperti singkong dan jagung. Adapun jenis tanaman kehutanan yang banyak ditanam adalah sengon dan diselingi jenis mahoni dan jati. Alasan para petani menanam sengon yaitu karena sengon cepat tumbuh. Menurut penuturan salah satu petani, "sengon cepat tumbuh. tanam, tunggu 5 tahun langsung bisa dipanen. bisa pergi haji dan bayar biaya sekolah anak". Beberapa petani mengungkapkan bahwa kesejahteraan mereka menjadi terangkat sejak mereka mengusahakan hutan rakyat. ada harapan di balik hutan rakyat. Haji dan pendidikan anak.

Hasil survey ini selanjutnya didiskusikan pada kegiatan Setonan yang selanjutnya akan dirumuskan sistem pengelolaan hutan rakyat seperti apa yang cocok untuk diterapkan.

Tidak ada komentar: