Minggu, 14 Juli 2013

belum jodoh #bandung

feeling apa insting. entah apa namanya. kali ini gak meleset lagi. meski tanpa mencari tahu atau kepo kali ini tahu langsung dari yang bersangkutan. ini lebih adil memang daripada harus bertanya-tanya dan mencari tahu sendiri. setelah beberapa hari merasa janggal lantas muncul beragam analisis tapi gue gak mau cari tahu atau ngorek-ngorek biar aja tahu pada waktunya. 

waktu itu pun tiba. jumat pukul 22.40 tiba muncul pesan di message facebook "i'm going to fall in love'. yap benar tebak2 buah manggisnya. "i met a girl". wow!!!! gue harus jungkir balik nih salto sampe bandung sambil bilang wow ke seluruh dunia. entah apa ini. perasaan gue ya waktu itu ya sudahlah. gak pengen nangis atau apa. cuma ada 2 kata yang muncul "sama saja". sampe saat ini diotak gue masih terdoktrin bahwa laki-laki sama saja. mungkin gue belum menemukan aja yang beda.


apa gue udah kebal atau semakin tebal atau bahkan udah mati rasa. ah entahlah sepertinya kalau mati rasa belum, jangan sampe deh mati rasa. benar-benar mati rasa nanti kalau gue udah benar-benar mati. sayangnya gue belum mau mati. karena gue yakin masa depan gue cerah, so gue harus beraksi dan biarkan mereka melihat gue. see you, you will go everywhere put. 


mungkin ini memang jalan dan waktunya. "kalaupun gue memutuskan tidak bersama itu bukan karena laki-laki lain, tapi karir demi masa depan kita". tapi "kalaupun dia memutuskan untuk tidak bersama gue itu karena alasan LDR dan ada wanita lain ya sudahlah". hahaaaahahaaaa gue cuma bisa tertawa karena hidup itu lelucon. Tuhan itu memang baik menghibur hari-hari gue dengan lelucon jenaka yang mungkin jarang ditemui di televisi. 


dengan atau tidak dengan laki-laki gue baik-baik saja dan gue bisa melakukan serta pergi kemanapun yang gue mau. bye....

Jumat, 26 April 2013

Papandayan untuk Alief dan Allya

Perjalanan kali ini berbeda dengan perjalanan sebelumnya. Biasanya berjalan karena bosan dengan aktivitas tapi ini karena Sobat gue Alief sedang galau habis putus cinta. Berawal dari ajakan dadakannya via salah satu social media favourite anak muda. Ajakan jalan-jalan tak pernah ditolak oleh kepala bahkan hati gue apalagi diajak oleh teman sendiri. 

Ketika itu sebenarnya gue sudah merencakan untuk ikut trip ke Kawah Ratu bersama komunitas trip di Bogor. Tetapi teeeng ajakan dadakan itu tiba dari Sobat Alief. "Ikut gak lo? Gue mau ke papandayan. Kalo lo gak bisa ya gue tetep jalan sendiri". Wah mana bisa gue membiarkan teman gue pergi sendirian ke gunung. Meskipun gue tau bahwa Alief sudah biasa kemana-mana, naik gunung, dan sebagainya. Gue percaya pada teman-teman gue tapi tetap saja sebagai seorang teman gue tak tega jika membiarkan teman gue bepergian sendiri. Meski gue suka jalan sendiri, tapi sesungguhnya setiap orang akan lebih senang jika ada yang menemani dan diajak ngobrol.  


Alief pun mengirimkan lagi konfirmasi kepastian keberangkatan melalui pesan singkat. "Gue tunggu di Masjid Terminal Kampung Rambutan jam 9 malam". Gue kira tidak jadi berangkat eh ternyata Alief nekad mau pergi ke Gn Papandayan dengan atau tanpa teman. Tanpa berpikir panjang, pulang dari kantor gue langsung bergegas membereskan perlengkapan. Memasukkan pakaian, sleeping bag, matras, dan tak lupa jaket hangat. 


Ketika itu musim hujan. Sebelum hari H memang Alief mengabarkan akan naik Gn Papandayan. Berhubung gue ingat gue gak ada raincoat, jadi gue segera pinjam ke senior gue yang kebetulan segedung tapi beda lantai. Pada hari H akan berangkat, kaka kandung gue mengingatkan bahwa ini musim hujan, bahaya jika naik gunung sedang hujan. Yah namanya juga Putri, bebel dan keras kepala. Gue pun tak mengindahkan perkataan gue saya. Gue pun berpikir jika gue gak ikut, lalu Alief sama siapa? 


Hari H pun tiba. Gue mengirimkan pesan ke Alief mengabarkan bahwa gue akan berangkat ke Kampung Rambutan. Balasan pesan dari Alief menyatakan bahwa handphone nya lowbat dan hubungi ke nomor temannya saja, Allya. Gue belum pernah bertemu dengan Allya sebelumnya. Allya itu junior Alief ketika dulu di sekolah. Pernah ditembak oleh Alief tapi ditolak. Kasian Alief.


Sampailah gue di Masjid Terminal Kampung Rambutan. Kaget gue melihat begitu banyak orang berpenampilan seperti gue. Carrier, sepatu/sendal lapang, dan topi lapang yang sudah mereka kenakan menjadi simbol bahwa mereka akan melakukan perjalanan ke gunung. Tanya pun ada di benak saya. "Akan kemana mereka?" Biasalah gue iseng bertanya kepada salah seorang diantara mereka. "Dari komunitas mana mas? mau kemana?" . Benar tebakan gue, mereka mau ke gunung. Senang hati rasnaya karena ternyata mereka bukan mau ke Gn Papandayan, tapi mereka mau ke Gn Gede Pangrango. Sekitar 30 orang yang akan mendaki Gn Gede melalui trip backpacker Indonesia kalau gue gak salah dengar. 


Alief sepertinya terlambat datang. Untuk mengisi kebosanan gue pun membaca buku the lonely planet milik teman baru gue, Ocid. Yah, akhirnya pukul 10 malam pun tiba. Alief membawa temannya, Allya. Dengan terburu-buru Alief segera mengajak gue segera mencari bus karena takut bus nya sudah gak ada. Kami pun berjalan cepat. Syukurlah bus ke Garut masih ada. Kami pun naik ke dalam bus. Kami mengambil kursi paling belakang. Kami duduk bertiga. Karena Alief dan Allya begitu besar, jadinya gak muat deh. Untungnya bus masih lengang, gak terlalu penuh jadi Alief masih bisa duduk dimana saja. Alief pun duduk di belakang bersama penumpang lainnya.


Biasalah kita itu doyan ngobrol. Alief pun ngobrol dengan penumpang di belakang. Berdasarkan informasi dari Alief, mereka mau naik ke Gn Papandayan juga. Mereka mengajak bareng saja naik elf nya. Okelah. 



alief - saya - allya


Menatap alam di puncak Gn. Papandayan

Minggu, 31 Maret 2013

Nekad ke Ujung Kulon

Kata siapa jalan-jalan itu harus punya duit banyak dan dengan banyak teman. Menurut gue jalan-jalan itu soal kemauan. Lo mau apa engga? Banyak orang males jalan karena gak ada temen. Perkara banget kayaknya yah kalo gak ada temen. Woy sadar woy dunia luas. Lo jalan juga lo bakal dapat temen baru. Itu yang gue terapkan. Gue yakin Bumi ini banyak orang baik. Gue yakin Tuhan Maha Baik yang akan selalu melindungi dan menyayangi gue. 

Sudah sejak lama gue berencana ke Ujung Kulon. Awalnya karena ajakan dosen gue yang super baik hati. Si ibu mengajak gue ke Ujung Kulon bareng bapak dan tim karena kebetulan si bapak kan suka meneliti badak. Nah tunggu menunggu gak ada kabar juga dari ibu dosen dan suaminya itu. Okelah gue masih menanti ajakan itu terwujud. 

Siapa yang menyangka tau-tau suatu waktu gue dikenalin oleh staff di site Ujung Kulon. Perkenalan itu menambah kontak di hp gue juga pastinya menambah saudara. Cuma kenalan dalam singkat waktu. Gak banyak ngobrol karena beliau harus segera pergi. Komunikasi cuma berjalan via teknologi telpon seluler. 

Gue pun mengutarakan kalo gue pengen banget ke Ujung Kulon. Beliau dengan ramah berkata, silahkan ke Ujung Kulon, gampang kok. Ajakan dadakan itu tiba. Beliau mempersilahkan gue ke Ujung Kulon sekalian beliau akan menjelaskan sedikit kepada peserta. Katanya sih beliau akan kedatangan tamu peserta trip entah darimana. Gue mah gak mikirin trip atau apalah. Yang penting gue sampe dulu di Ujung Kulon. 

Bermodal nekad dan uang secukupnya, gue pun langsung capcus ke Ujung Kulon naik bus. Punya mulut ya gue nanya aja, bus ke terminal serang. Sesampainya di terminal barulah gue menghubungi temen gue yang di labuan. nah temen gue itu minta gue menunggunya, nanti dijemput katanya. gue pun menunggu di mesjid sambil mainan gadget.

Setelah ketemu temen gue itu, langsung deh ke labuan. Ambil peralatan foto di kantornya dulu. Buseeeng lengkap banget cuy kameranya. Okelah. Dia pnya banyak kamera, gue disuruh pake salah satu kameranya. Dia pake kamera yang lebih canggih. Gue pun diminta untuk mendokumentasikan kegiatan nanti. 

Dari labuan ke Paniis naik mobil pribadi temen gue tapi pake supir kantor karena perjalanan jauh banget. Sesampainya disana nginep di rumah warga. Sumpah demi apa yah gue gak bayar sepeser pun selama disana. Makan sudah disediakan. Tuhan memang baik yang telah mempertemukan gue dengan orang-orang baik. Gue percaya Tuhan bakal selalu melindungi hambaNya. 

Bermalam di rumah warga, barulah pagi-paginya datang puluhan peserta trip. Weduh kagetlah gue. Yah rame deh. Gue tuh gak suka keramaian sejujurnya karena pasti bakalan riweh. Tapi di sisi lain, gue tuh orangnya rame dan suka berteman. Jadilah gue seneng juga sih ada peserta trip. Ngobrol-ngobrol sampe peserta trip mengira gue juga peserta trip padahal bukan, gue datang sendiri dari Jakarta trus numpang nebeng deh. 

Panitia trip justru menyangka gue asistennya temen baru gue itu. Jujur ya itu temen gue yang baru sekali ketemu cuma beberapa menit itu yang diatas gue ceritain. Konyol yak. Okelah, beruntungnya gue. Gue pun diajak oleh temen gue itu ikut dia bersama peserta trip itu. Gue mendokumentasikan alam dan kegiatannya. 

Ceprat Cepret kita di dalam kapal. Kita menggunakan 2 kapal. Wah memang indah gue akui, masih gak ramai karena lokasinya yang jauh juga jadi agak sulit dan malas menjangkaunya. Cukup lama di dalam kapal ternyata. Yah memang agak jauh untuk menyebrang ke Ujung Kulon. Ini baru pinggirnya Ujung Kulon cuy. Setelah itu kita naik cano menyusuri sungai cigenter. 
putrinidya/ menyusuri sungai cigenter dengan cano
putrinidya/ p.handeleum, ujung kulon
putrinidya/ ujung kulon
Gak lupa berfoto di papan yang menyatakan TN Ujung Kulon biar gak dibilang hoax. Hahay. Oiya disana kita ke Pulau Handeleum. Beberapa peserta trip nyebur snorkling dan melakukan transplantasi terumbu karang. Nah temen gue itu yang menjelaskan bagaimana caranya melakukan transplantasi terumbu karang. Gue pun tak lupa mendokumentasikannya karena memang tugas gue jeprat jepret. 

Oiya gue mau ceritain dikit nih tentang temen gue itu. Beliau lebih tua daripada gue. Laki-laki bertubuh agak gemuk tapi sekel. Dulu kuliah di jurusan biologi. Ilmu marine nya top markotop secara pengalamannya dan buanyak banget. Beliau pun hobi banget diving. jago banget dah. Nah dia juga ngajar diving di senayang tiap weekend. Mantap yak. 

Sejak perjalanan ini gue nambah temen baru. Setelah obral obrol dengan peserta trip, eh ada nih 2 orang panitia nya penasaran dengan gue yang selalu awtis sendirian megang kamera. Panitia trip tersebut pun heran kok gue sendirian aja. Salah satu pun iseng nanya ke gue,"kok sendirian aja?". Yah gue jawab aja, "iya memang sendiri. saya kan bukan peserta trip. Saya berangkat sendiri dari Jakarta". Mereka mengira gue asistennya temen gue itu. "Lo asistennya X?". Engga, gue cuma bantu aja. hahaaa padahal gue sama si X (yang biasa gue sebut beliau di kalimat2 diatas) itu juga baru kenal. 

Akhirnya kita ngobrol bertiga. Gue dan kedua panitia trip tersebut. Setelah ngobrol panjang lebar, gue kenal temen mereka karena temen mereka adalah senior gue. Sejak saat itulah makin klop aja nih obral obrolnya. Yah berawal dari awtis nekad sendirian ke Ujung Kulon eh berakhir dapet temen baru. 

Kita bertiga pun semakin dekat. Ngobrol ngobrol sampe temen baru gue itu yang telah membawa gue kesana eh gue cuekin. hahaaa.... Lagipula si X nya sibuk cuy buka laptop mulu. Selanjutnya kita makin deket karena ke Gn Honje (yang masih di wilayah Ujung Kulon) bareng peserta trip. Si X gak mau ke air terjun, beliau udah sering juga beliau malas capek. Syalalalalaaa......

Perjalanan cukup jauh dan melelahkan. Melewati sungai di dalam hutan. Hutan yang bisa dibilang masih bagus. Gak ada sampah, gak seperti hutan-hutan yang sudah banyak dilalui pendaki. Peserta trip sudah kelelahan tapi untungnya terbayarkan dengan Air terjun yang besar, sangat menyegarkan. Airnya yang jernih dan aman untuk berenang. Jebuuuurrr.....

Tidak terlalu dalam sehingga aman. Gue pun dijogrokin masuk basah-basahan padahal gue gak ada baju lagi. Tapi yasudahlah gue terima. Gue seneng bersama kalian teman baru. Peserta tripnya pun asik-asik dan masih muda. Foto foti pun tak lupa. Dingin menyusuk kulit. Karena berhubung kita harus segera pulang, akhirnya main air di curugnya disudahi dengan hati senang. 

Mari pulang ke homestay dan bergegas siap-siap pulang ke Jakarta. Lucu yang lucu masa pulangnya gue diajak bareng panitia dan peserta trip. Loh gimana bisa, gue berangkat sama si X ya pulang juga bareng beliau karena beliau juga kebetulan mau balik ke Jakarta. Rumahya X di Jakarta. Akhirnya gue pulang bertiga sama Mba S dan Mas X. 

Pertemanan dengan kedua panitia trip tersebut alhamdulillah gak terputus malahan gue dimasukin ke grup WA mereka. Komunitas yang hobi jalan-jalan. Nekad berbuah pertemanan. 

Sabtu, 02 Maret 2013

Menari dalam Perbedaan

salah satu sanggar di bogor, sanggar ayundi. awalnya saya tahu dan gabung sanggar ayundi karena saya ingin belajar menari. ingin kembali menari. saya cari dan tanya-tanya ke teman saya. nah kebetulan saya dapat info dari yola, teman sekosan. yola juga baru saja gabung di ayundi. oke deh awalnya saya iseng liat yola latian tari jaipong. akhirnya pertemuan kedua langsung saya daftar. dulu tempatnya di dekat plaza pangrango tapi sudah pindah ke dekat MB IPB, nah konon katanya sekarang sudah pindah lagi. saya mau mengenang dulu nih waktu pentas di Bogor. ini dia tim yang ikut pentas.
Sanggar Ayundi
genk tari jaipong super heboh ini kayak gado-gado. mulai dari bocah sampai tante-tante alias ibunya dari anak-anak bocah ini. nah smuanya ada disini. ada 3 generasi. anak-anak, remaja dewasa gitu, dan ibu-ibu. hehee piss tante. kita ini di sanggar ayundi masuk dalam genk tari jaipong. anak-anak kecil 4 ditengah itu jago banget loh nari nya. mereka sudah menari sejak kecil (lebih kecil dari sekarang). mereka sudah luwes-luwes banget nari nya. nah kalo kaka-kaka cantik yang agak besar tapi belum nikah itu, kaka-kaka yang masih kuliah di IPB. mereka itu teman-teman saya sejurusan cuma ka yola aja yg beda jurusan. nah ka yola ini sudah lebih dulu bergelut di dunia tari. dia dulu gentra kaheman di kampus. kalo kita (saya, hania, cika) ini pemula. kami sih memang suka nari sejak kecil pernah juga ikutan nari waktu SD cuma terputus gak dilanjutin kayak ka yola. oke lanjut ke tante-tante heboh rumpi asik mampus ini, ibu dari anak yang juga belajar tari di sanggar ayundi ini. kebetulan di genk ini gak ada anak-anak mereka. loh kemana anaknya tante? beda tim gtu deh.  

Menyusuri Gowa Surowono





Sahabat TPB

genk gonk dari jaman TPB (tingkat persiapan bersama). jaman-jamannya masih di asrama. masih bandel, suka jalan, dan gak terlalu padat kayak pas masuk jurusan. TPB masa-masa paling busuk buat saya karena nilai-nilai ancur. ancur gara-gara gak bisa belajar di kamar yang rame (4 orang 1kamar). saya sendiri tipe penyendiri klo buat belajar, gak bisa berisik. alhasil yah main sajalah, gak belajar. kelayaban sana sini sampai akhirnya gak tau gimana ceritanya bisa nyangsang bareng ega, jule, erick, ipank, indra. kadang main juga toge atau pernah juga mantan (dulu sih pas masih jadian) si doi gabung sama kita. asek.
ega - saya - jule - erick
kita ini pernah tidur di musholla al-amin bara gara-gara gerbang asrama kan tutup jam 9 yah jadi kita gak mungkin bisa masuk. badung yah kita main sampe malam. anak-anak ini suka ngeband, jadinya yah saya cuma nunggu diluar karena saya gak bisa main alat musik apalagi nyanyi. nah si ega ini penyanyinya lorong 2 A3. suaranya bagus banget. dia ini anggota agriasuara (vocal group di IPB) gtu deh. keren kan. ega gitu loh. ega ini sekarang sudah resmi jadi dokter hewan kita bisa memanggilnya budok (bu dokter). dia suka banget sama binatang, baik itu anjing, kucing, dllnya. dia gila banget orangnya. berisik plus pede mampus. saya sendiri bingung ini orang bisa super pede gitu gara2 makan apa yah. oyah, ega ini punya kebiasaan nyanyi dimana pun dia berada. di kamar mandi lagi pup aja bisa nyanyi atau bahkan ngobrol telp2nan sama doinya. gila kan. 

kalau jule ini pendiem gak periang juga engga, jadi yah datar ajah. makjul biasa panggilannya. jule ini skarang kerja di konsultan kehutanan. lah kalo bapak-bapak polisi ini bukan polisi gadungan. ini beneran polisi loh. baru saja jadi polisi. sarjana komputer ini melanjutkan pendidikan kepolisian sekedar buat gapai cita-citanya semasa kecil. selamat yah erick yang sudah berhasil menggapai cita-citanya. keren yah. untuk sahabat saya yang lain kebetulan malam itu gak bisa ikut karena sibuk. ada lagi ipank namanya, dia kurus tinggi jago banget main gitar, musik. dulu dia aktivis organisasi bahkan tim sukses salah satu tokoh perpolitikan negeri ini. pernah waktu kita lagi main ke dufan, si ipank ini sempet-sempetnya loh kasih kita brosur/pin gitu lupa pokoknya intinya kampanye. ealaaahhh ipank ipank. nah ada lagi nih 1 lagi toge namanya. toge ini cowo, kurus pisan. dia pinter, biasa aja, gak macem2lah tapi dia yang paling dulu nikah. kita semua ditinggal. oalaahah toogeee. untuk semua sahabat, sukses untuk kalian semua. 

Seminar Hasil Penelitian

Yayat, Lisa, Saya, Ka Memes, Andre
Hari yang dinanti pun tiba. Seminar hasil penelitian yang sudah lama saya nantikan. Hari itu sebagai hadiah Ulang tahunku juga. Syukur tak terhingga kepada Tuhan Allah SWT. Meskipun agak telat dan tertinggal dengan teman-teman lainnya tapi tak menyurutkan semangat saya untuk menyelesaikan tugas akhir saya. Berliku jalan telah saya lalui mulai dari survei penelitian ke Wonosobo eh ternyata gak jadi penelitian, lalu survei ke Tasikmalaya eh alhamdulillah jadilah tempat ini sebagai lokasi penelitian saya. Bukan hanya itu selama berminggu-minggu penelitian di Tasikmalaya pun memberikan kisah cerita suka duka yang tak mungkin terlupakan.

Menelusuri hutan rakyat milik warga Desa Cikalong. Seluruh lahan saya kelilingi menggunakan GPS. Tak lupa menghitung luasnya (secara konvensional), mencatat koordinat pohonnya, menghitung diameter dan tinggi pohon (Tinggi Total dan Tinggi Bebas Cabang). Lalu memperhatikan apakah ada pohon yang terkena hama dan penyakit, serta mendokumentasikannya. Penelitian dilakukan secara sampling untuk pengambilan petani pemilik hutan rakyat, sedangkan sensus dilakukan pada lahan pemilik. Petani contoh diambil masing-masing 10 petani dari setiap dusun. Ada 7 dusun di dalam Desa Cikalong sehingga petani contoh yang terpilih berjumlah 70 petani. Jumlah keseluruhan jenis dan jumlah pohon dan tumbuhan di dalam lahan dilakukan secara sensus.

Penelitian ini cukup melelahkan karena setiap hari harus ke lahan petani untuk mengukur dan mengambil data-data yang diperlukan termasuk wawancara petani pemilik lahan. Wawancara dilakukan untuk mendapatkan informasi sejarah lahan dan motivasi petani menanam jenis pohon yang ada di lahan mereka. Suka duka saya rasakan bersama teman yang menemani saya saat itu, Teguh Pradityo. Jatuh, terperosok, luka pun dirasakan oleh kami. Tapi rasa senang ketika pekerjaan selesai dan dihapus dengan segarnya air kelapa yang diambil langsung dari pohonnya.

Perjuangan tak berhenti sampai pengambilan data, tapi masih berlanjut tahap pengolahan peta dan perhitungan data yang luar biasa banyaknya. Data pohon yang berhasil diambil lebih dari 1000 pohon. Kesabaran harus ekstra saya keluarkan untuk menyelesaikan tahap ini. Pencarian referensi pun cukup memakan waktu, tenaga, dan kesabaran demi menambah kekayaan bahasa dalam penulisan tugas akhir saya. Data dan sumber harus benar-benar akurat, karena tugas akhir ini bukanlah main-main. Segala sesuatu yang saya lakukan harus berdasarkan fakta dan sumber yang akurat serta harus benar-benar original. Kesemua tahapan ini saya lakukan melalui konsultasi kepada kedua dosen pembimbing saya yang dengan sabar membimbing dan memberikan masukan demi penyelesaian tugas akhir ini.

Saya ucapkan terima kasih tak terhingga kepada Ibu Dr. Ir. Emi Karminarsih, MSi dan Dra. Sri Rahaju yang telah membimbing saya sehingga penelitian saya dapat selesai dan di presentasikan pada Seminar Hasil Penelitian pada hari itu. Teman-teman sekelas maupun bukan sekelas bahkan sejurusan serta adik-adik kelas turut hadir dalam Seminar Hasil Penelitian saya. Benar-benar haru membuncah ditambah ketika itu saya agak bingung untuk mengutarakan jawaban saya eh dosen pembimbing saya membantu dan membela saya. Oh Tuhan, sungguh saya tak mengira adegan ini. Terima kasih atas segala kelancaran pertolongan yang Engkau berikan. 

Klapoista


Gn Walat bersama Kelompok 22


Perjalanan Menuju Sotek


Praktikum Dendrologi


Persahabatan - B04 TPB


Jumat, 01 Maret 2013

hidup itu seperti permainan bola

putrinidya

bosan dan lelah dalam menjalani sesuatu itu wajar. tapi bagaimana kita kembali bersemangat dan menikmatinya itu yang diperlukan kretaivitas. ingat tujuan awal. menurutku, hidup itu seperti bermain bola. di awal permainan setiap pemain pastinya sangat bersemangat untuk mengejar, menggiring, dan mencetak goal. tujuan mereka adalah gawang. di tengah permainan mungkin mereka lelah mengejar, bahkan bosan karena belum satu pun goal tercetak. tapi, apakah mereka lantas diam di tengah lapangan? tentu tidak. karena waktu permainan belum selesai. mereka masih terus membangun semangat untuk berusaha memasukkan bola. mereka memiliki kemauan untuk terus mencoba memasukkan bola ke gawang walaupun mereka tidak tahu akan berhasil masuk atau tidak. mereka hanya berusaha sampai waktunya selesai semaksimal mungkin. karena bagi mereka urusan hasil itu belakangan, yang penting mereka berusaha semaksimal mungkin. bermain dengan hati. mereka menikmati setiap detik permainan mereka. yah, nikmati hidup seakan sedang bermain bola. 

Gadis Pencatat Data

pencatat data dan penulis laporan

hanya ingin keluar mengikuti hati

ketika semua orang ingin bekerja karena ingin mendapatkan uang. lain denganku, aku ingin bekerja hanya karena aku ingin keluar dari rumah. sudah, cukup itu. alasanku cuma satu. "biarkan aku keluar dari rumah ini wahai Tuhan", ucapku dalam setiap doa. aku ingin tinggal sendiri, di suatu tempat kosan. butuh ruang pribadi agar aku dapat lebih fokus dalam melakukan sesuatu hal baik itu menulis, membaca, atau bahkan bersimpuh di hadapan Tuhan.

bukan aku ada masalah dengan semua anggota keluargaku. tidak. lalu apa? mungkin banyak teman bertanya-tanya mengapa aku ingin sekali keluar dari rumah. padahal banyak orang sangat nyaman dan merindukan rumah. yah, aku hanya tak nyaman di rumah. terlalu banyak tekanan itu pasti apalagi yang datang dari ibuku. mungkin itu salah satu ketidaknyamananku. 

bukannya aku ada masalah dengan ibuku, tidak. aku hanya butuh diam, sendiri dan fokus. dalam hati jika aku masuk rumah "tolong jangan tanya aku". aku hanya ingin diam jika di rumah. biarkan aku menulis. biarkan aku melakukan semuanya sendiri. jangan suruh aku makan. aku tau kapan aku lapar dan harus makan. jangan kau tanya banyak hal tentang aku. biarkan aku tentukan hidupku sendiri. 

ini mungkin hasil dari kebebasan yang aku miliki sejak kecil dari keluargaku. mereka selalu melepas anak-anaknya untuk mengerjakan dan menentukan semuanya sendiri. mulai dari belajar sendiri, menentukan sekolah sendiri, sampai menentukan jurusan pun sendiri. tak pernah aku berdiskusi akan masuk jurusan apa. dalam hidupku tidak ada masukan dari kedua orang tua. paling diskusi aku lakukan hanya dengan kaka perempuanku. yah, aku hanya dekat dengan kaka perempuanku. 

sampai saat ini pun ketika aku harus bekerja, aku menentukan sendiri. tekanan dari ibuku, menyuruhku untuk bekerja di perusahaan atau institusi pemerintah yang aman. aman dalam artian, pegawai tetap, kerja yang bener seperti kebanyakan orang. menggunakan pakaian formal (kemeja, celana bahan), sepatu vantovel. banyak panggilan datang. berbagai tes pun telah aku lakukan. banyak juga yang sudah lolos. aku diterima, tapi tak satupun aku ambil. sampai ibuku jengah denganku. bidang pekerjaan apa yang sebenarnya aku inginkan.

saat ini, aku harus memohon maaf pada ibuku karena aku belum bisa bekerja seperti apa yang ibu harapkan. pakaian formal sepertinya bukan diriku. akhirnya aku bertekad saat itu, aku harus mengikuti hatiku bukan apa yang ibuku mau. ku jauhkan sepatu vantovel yang telah membuat kakiku lecet. lalu aku ambil jeans dan sepatu kets. inilah diriku. jika nanti aku mendapatkan pekerjaan, aku pastikan itulah ada jiwaku disana. tunggu saja waktu yang tepat dan aku akan keluar dari rumah ini. hanya tenang yang kucari. 

Jumat, 22 Februari 2013

Manajemen Hutan 43

Dar-1 Fahutan
Departemen Manajemen Hutan berada di dalam lingkup Fakultas Kehutanan IPB. Saya kebetulan masuk DMNH melalui proses pemilihan seluruh departemen yang ada di IPB. Jadi, saat masuk IPB belum ada jurusan, barulah pada tahun kedua ada penjurusan dimana mahasiswa IPB diwajibkan memilih jurusan dari yang paling disukai sampai tidak disukai (diurutkan).

Manajemen Hutan bukan pilihan pertama saya. Adapun pilihan pertama adalah Manajemen (Fak.Ekonomi), dan pilihan kedua adalah komunikasi. Barulah pilihan ketiga itu Manajemen Hutan. Selanjutnya piliha keempat sampai 34 saya tak ingat. Alasan saya memasukkan Manajemen Hutan dipilihan ketiga karena saya suka jalan-jalan dan alam. Saya berpikr sarjana kehutanan masih jarang. Eh ternyata saya salah, sarjana kehutanan sudah sangat banyak sekali tapi masih sedikit yang benar-benar mengabdikan dirinya di hutan secara sepenuhnya.

Nah, kawan-kawan sekalian foto diatas adalah foto saya ketika tingkat 2. Saya bersama kawan-kawan MNH43 (angkatan saya) sedang berdiskusi memusyarahkan mengenai kelas. Hal ini saya dan kawan-kawan selepas kuliah. Rutin dilakukan demi kelangsungan dan kenyamanan di kelas. Tidak pasti dilakukan di depan kelas, kadang di dalam kelas.

Jumlah mahasiswa MNH43 ini berjumlah lebih dari 100 akan tetapi lama kelamaan berkurang menjadi 90-an. Entah apa yang menyebabkan hal ini terjadi. Ada beberapa kasus dan kejadian yang terjadi pada kawan-kawan saya. Tapi mungkin itulah yang terbaik menurut Tuhan. 

Kumpul Klapoista


Buka Puasa Bersama

Paskibra X-19 SMUN 26 Jakarta

Dufan
selepas latihan rutin 


Sabtu, 12 Januari 2013

come and go

putrinidya

Many people or many things come and go in your life. It means every "good bye" word, someone or something will come to say "hello".


Do you have something that you love?

If we have something that we love, we have to be ready to lost it because we don't know when God will take it. Maybe after this, tomorror or a few years later you will lose your materials, your love, or even your parents. But remember God always beside you, accompany you. God will never leave you. God is in deep heart and deep mind. God has been giving you the strenght and the energy to run your life and face your problem.
Sometimes God gives you happiness but sometimes God gives you sadness. Sometimes God takes a part of yourlife but remember God will give you something that will make you happy.

Happiness and sadness.

They come and go. They are something that will make you more strong and mature. All problem has purpose to know human faith. Are you patient or not. Fore patient person, face the problem is called disaster. God will give good news for patient people.
Patient people are someone who if get disaster then they say "innalillahi wa innaillaihi rajiun" (we come because of God and will back unto God).

Ourlife like butterfly.

It has been a good metamorphs. For the first time it just catterpillar, like a worm, almost everybody does not want to touch it. It is disgusting, is not it? It being a cocoon. What a pity it is. Lonely life inside, no friends, no colour, but do you know that it is namely of process and the last it start being a beautiful animal is butterfly.

Your garden without flower nothing special and flower with butterfly it is beautiful. It is come and go.

Caterpillar go, cocoon come. Cocoon go, butterfly come.
The last life of cocoon is the first life of butterfly.
Something beautiful will be coming at the time.

Rabu, 09 Januari 2013

Bromo

putrinidya
abang yosi, saya, dan hasan
Perjalanan secara tiba-tiba, tanpa rencana dan tanpa persiapan. Entah muncul ide dari mana, tiba-tiba sahabat-sahabatku menyewa sebuah mobil untuk membawa kami ke Bromo. Tiba-tiba saja mereka mengajakku dan yuni untuk gabung pergi bersama mereka. Bagaimana mungkin aku menolaknya. Tak pernah bisa menolak kesempatan untuk pergi apalagi bersahabat mereka, sahabat. Yuni yang sebenarnya mempunyai janji dengan pacarnya akhirnya membatalkan dan dia ikut bersama kami. Ah senang rasanya Yuni bisa ikut pergi. Sebenarnya Yuni agak malas ke Bromo karena Yuni sudah pernah kesana sebelumnya. Tapi, demi kami Yuni pun ikut pergi.

Perjalanan kita nikmati dengan suka cita. Oya, yang ikut dalam perjalanan itu antara lain, Abang Yosi, Aries, Hasan, Falah (Enyenk), Saya, Yuni, dan satu orang temannya enyenk yang saya lupa namanya. Yah, abang Yosi dan Aries jadi supirnya. Mereka secara bergantian mengemudikan mobil kami. Bersenda gurau, bercanda, berfoto, bahkan tidur kami nikmati dengan gembira. Hingga akhirnya malam pun tiba, kami beristirahat di sebuah warung kopi dimana kami memarkir mobil kami. Berhubung untuk naik ke Bromo baru bisa jam3 karena untuk melihat matahari terbit di pagi hari dan kami pun menunggu jeep yang akan membawa kami ke atas.



Udara begitu dingin. Jaket tebal pun seperti tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Kami tidur di dalam mobil sampai pukul 3. Stelah pukul 3, kami pun mencari jeep yang akan membawa kami ke Bromo. Setelah negosiasi akhirnya kami dapat 1 mobil dengan harga yah tidak terlalu mahal juga tidak terlalu murah alias standar. hehee..... Ah senang sekali rasanya perjalanan ini. Sahabat, kau tetap sehabat selamanya, dalam hatiku berkata. Sampailah kami dimana tempat untuk melihat matahari terbit. Semakin lama semakin banyak turis baik lokal dan mancanegara yang datang untuk melihatnya. Akan tetapi sepertinya kurang berpihak pada kami semua. Kami tak melihat indahnya matahari terbit. Kami hanya merasakan dingin yang teramat dingin disana. Bromo, sangat dingin.



Kami habiskan untuk berfoto-foto dan praktek bahasa inggris. Selain itu kami pun iseng berfoto dengan seorang akan kecil dari Jepang. lucu sekali..... Hari pun semakin pagi, dan siang. Perjalanan kami lanjutkan menuju puncak Gn. Bromo. Oke, dengan penuh semangat riang kami menuju puncak Gn. Bromo. Sayang sekali, sahabat saya Yuni tak mau naik sampai puncak karena dia lelah dan dia pun sudah pernah kesana. Akhirnya hanya aku dan sahabat laki-laki lainnya yang sampai puncak. Sungguh luar biasa perjalanan. Banyak turis mancanegara. Ganteng, cantik, tua, muda semua ada. Ramai sekali. Bahkan untuk berfoto di puncaknya saja kami harus bergantian. Alhamdulillah sempat juga saya bertiga bersama abang yosi dan hasan berfoto di puncak Gn Bromo. Alhamdulillah, luar biasa indahnya foto yang kami ambil. Puas dan senang menikmati perjalanan bersama sahabat. Setelah itu kami sempatkan untuk putar-putar di sekitar Gn Bromo. Savana, pasir berbisik. Yah, kami mengikut dengan jeep yang kami sewa. Luar biasa.....


Tiada rasa senang dan puas bisa melakukan perjalanan bersama sahabat. Terima kasih Allah, terima kasih sahabatku.....